nusakini.com - Jakarta - Anggota Komsisi IV DPR RI Endang S. Thohari mendukung upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengantisipasi dampak pandemi Covid 19. Dukungan itu, kata dia salah satunya adalah menjaga ketahanan pangan dan stabilitas harga.

"Kami setuju dengan cara Pak Mentan (Syahrul Yasin Limpo) dalam menjaga katahanan pangan di tengah pandemi Covid 19 ini. Kita tau harga pangan juga stabil," ujar Endang saat menghadiri dialog virtual Agribisnis series 1, Kamis, 11 Juni 2020.

Menurut Endang, Kementan juga bergerak cepat dengan memberikan berbagai bantuan pangan dan sarana produksi kepada petani serta program padat karya bagi masyarakat luas.

• Retreat Berakhir, Mentan-Wamentan Ungkap Kesan Selama di AKMIL Magelang
• Di Hari Sumpah Pemuda, Mentan Amran Beberkan 4 Pesan Wujudkan Swasembada Pangan Secara Terhormat
• Gendong Bocah saat Upacara Sumpah Pemuda, Mentan Amran: Ini Generasi yang Harus Kita Jaga Gizinya
• Kementan Siapkan Brigade Pangan dari Bone, Optimalkan Produksi Beras Nasional
• Dorong Peningkatan Produksi Bawang Merah, Kementan Tumbuhkan Penangkar Benih Kabupaten Mukomuko

"Komisi IV DPR dibantu dengan Kementan sudah memberikan sembako kepada para petani lewat masing-masing dapil. Bahkan petani mengaku baru pertama kali ada Menteri yang membantu dengan memberikan sembako," terang Endang.

Di samping itu, Kementan telah memberikan bantuan alat mesin panen dan pascapaen, unit pengolah pupuk organik (UPPO), pengembangan kawasan padi dan jagung, pengembangan perbenihan, pengembangan sayuran serta ternak ruminansia kecil dan besar.

"Kami menaruh perhatian pada program padat karya agar jangkauan wilayah program ini lebih luas dan lebih masif dengan tetap mencakup wilayah irigasi, tadah hujan lahan kering, lebak dan pasangsurut, serta area kebanjiran atau kekeringan sebagaimana direncanakan," katanya.

Namun begitu, Endang menilai produksi pertanian akan mengalami kendala besar karena dari sisa anggaran dinilai kurang mencukupi. Seperti diketahui, anggaran tahun 2020 yang awalnya sebesar Rp. 21,055 triliun dipangkas menjadi Rp 14,049 triliun.

"Kita ingin melindungi pangan nasional, tetapi anggarannya justru dikurangi. Tentu ini menjadi persoalan tersendiri buat Kementan," tandasnya. 

Endang berharap, Kementan terus meningkatkan kerjasama antara kementerian baik dengan Bank BUMN maupun perusahan swasta. Kerjasama ini menajdi penting untuk percepatan program pemerintah dan pemerataan pendapatan serta pengentasan kemiskinan. (pr/eg)